5 Penyebab Nyeri Lutut yang Sering Diabaikan, Padahal Penting!

By Published On: Mei 14th, 2025
5 Penyebab Nyeri Lutut yang Sering Diabaikan, Padahal Penting!

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Nyeri lutut merupakan keluhan yang umum terjadi di berbagai kelompok usia. Baik dialami oleh lansia, orang dewasa aktif, hingga remaja, kondisi ini sering kali dianggap sepele.

Padahal, nyeri lutut dapat menjadi pertanda awal dari gangguan kesehatan yang lebih serius apabila tidak ditangani secara tepat.

Banyak orang hanya mengandalkan obat pereda nyeri sementara tanpa mengetahui akar penyebabnya. Akibatnya, kondisi dapat semakin memburuk dan mengganggu kualitas hidup.

Berikut adalah lima penyebab nyeri lutut yang sering terabaikan, namun penting untuk Anda kenali agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan cepat.

1. Sindrom Patellofemoral (Patellofemoral Pain Syndrome)

Penyebab pertama yang sering kali tidak disadari adalah sindrom patellofemoral, yaitu nyeri yang terjadi pada area sekitar tempurung lutut (patella) dan tulang paha bagian bawah (femur).

Kondisi ini umumnya terpicu oleh ketidakseimbangan otot, penggunaan lutut secara berlebihan (overuse), atau kesalahan teknik dalam aktivitas fisik seperti berlari atau melompat.

Gejala khasnya meliputi nyeri saat menaiki tangga, duduk dalam waktu lama, atau saat berdiri setelah duduk.

Banyak orang menganggap ini sebagai kelelahan biasa, padahal jika terus dibiarkan, dapat memicu kerusakan struktur tulang rawan di bawah tempurung lutut.

Penanganan: Latihan penguatan otot paha, terapi fisik, serta memperbaiki teknik berolahraga menjadi langkah utama dalam menangani kondisi ini.

2. Tendinitis Patella (Jumper’s Knee)

Tendinitis patella atau lebih terkenal dengan istilah jumper’s knee adalah peradangan pada tendon patella, yaitu jaringan penghubung antara tempurung lutut dan tulang kering.

Penyebab utamanya adalah tekanan berulang atau benturan pada tendon akibat aktivitas seperti melompat, berlari, atau olahraga intensif lainnya.

Mereka yang aktif berolahraga, terutama atlet basket, voli, atau sepak bola, rentan mengalami kondisi ini. Namun, keluhan sering diabaikan karena dianggap hanya pegal biasa akibat aktivitas.

Gejala: Rasa nyeri tajam tepat di bawah tempurung lutut, terutama saat melakukan aktivitas yang memberi tekanan pada lutut.

Penanganan: Mengurangi intensitas aktivitas fisik, melakukan peregangan dan penguatan otot, serta pemberian antiinflamasi jika diperlukan.

Baca Juga: 7 Makanan yang Diam-Diam Bisa Memicu Psoriasis Anda Kambuh

3. Kelebihan Berat Badan (Obesitas)

Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kesehatan sendi, terutama lutut.

Lutut merupakan sendi penopang berat badan utama, sehingga setiap kelebihan kilogram akan menambah beban kerja lutut secara signifikan.

Ironisnya, banyak penderita nyeri lutut tidak mengaitkan kondisinya dengan berat badan yang berlebih. Padahal, penurunan berat badan sebesar 5-10% saja dapat mengurangi tekanan pada lutut secara substansial dan mengurangi rasa nyeri.

Penanganan: Program penurunan berat badan melalui diet sehat, aktivitas fisik yang sesuai, dan pendampingan medis yang berkelanjutan.

4. Osteoartritis Lutut

Osteoartritis adalah bentuk radang sendi yang paling umum, dan lutut merupakan salah satu sendi yang paling sering terdampak.

Kondisi ini terjadi akibat kerusakan bertahap pada tulang rawan sendi, yang menyebabkan gesekan antar tulang dan timbulnya nyeri, kaku, serta peradangan.

Meskipun osteoartritis lebih sering dialami oleh lansia, gejala awalnya dapat muncul lebih awal, terutama pada individu yang memiliki riwayat cedera lutut, obesitas, atau beban kerja fisik berat.

Sayangnya, gejala awal sering diabaikan karena bersifat ringan dan hanya terasa saat aktivitas berat.

Gejala: Nyeri tumpul yang memburuk seiring waktu, kekakuan di pagi hari, serta bunyi “krek” saat lutut digerakkan.

Penanganan: Terapi fisik, penggunaan alat bantu, injeksi lutut, dan pada kasus berat, operasi penggantian sendi lutut.

5. Cedera Meniskus

Meniskus adalah struktur tulang rawan berbentuk sabit yang berfungsi sebagai peredam kejut di antara tulang paha dan tulang kering.

Cedera meniskus biasanya terjadi akibat gerakan memutar secara tiba-tiba saat lutut dalam posisi menahan beban, seperti saat berolahraga atau mengangkat beban berat.

Cedera ini bisa ringan hingga berat, dan pada tahap awal sering hanya menimbulkan rasa tidak nyaman.

Banyak orang tetap menjalankan aktivitas normal meskipun sebenarnya meniskus sudah robek sebagian, yang pada akhirnya memperburuk kondisi.

Gejala: Nyeri tajam saat lutut digerakkan, pembengkakan, sensasi “mengunci” atau sulit meluruskan lutut.

Penanganan: Pemeriksaan MRI untuk diagnosis, fisioterapi, dan dalam beberapa kasus, diperlukan tindakan artroskopi (operasi minimal invasif).

Baca Juga: Kenali Lebih Dekat Penyakit Klamidia dan Cara Mencegahnya

Dapatkan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao

Klinik Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan alami dan holistik untuk kesehatan Anda.

Di Klinik Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, herbal, dan terapi energi.

Dengan dukungan tenaga medis yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.

Segera konsultasikan atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp sekarang dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!

Artikel Terbaru