8 Jenis Gangguan Haid yang Umum Terjadi pada Wanita

By Published On: April 5th, 2025
8 Jenis Gangguan Haid yang Umum Terjadi pada Wanita

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Jenis gangguan haid dapat bervariasi dari perdarahan yang sangat banyak hingga siklus menstruasi yang tidak teratur.

Haid atau menstruasi adalah proses fisiologis alami yang dialami oleh wanita setiap bulan, menandakan bahwa tubuhnya siap untuk kemungkinan kehamilan.

Meskipun haid adalah hal yang biasa, terkadang wanita mengalami gangguan terkait siklus menstruasi mereka.

Gangguan haid ini bisa bervariasi, mulai dari perubahan jadwal haid, durasi perdarahan yang tidak normal, hingga gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berikut adalah beberapa jenis gangguan haid yang umum terjadi pada wanita:

1. Amenore

Amenore adalah kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami haid dalam periode waktu yang lama. Ada dua jenis amenore:

  • Amenore Primer: Kondisi di mana seorang wanita belum pernah mengalami haid sama sekali hingga usia 16 tahun.
  • Amenore Sekunder: Kondisi di mana seorang wanita yang sebelumnya memiliki siklus menstruasi normal tiba-tiba berhenti haidnya selama lebih dari 3 bulan.

Amenore dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan hormon, stres, penurunan berat badan yang drastis, atau masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).

2. Dismenore

Dismenore adalah istilah medis untuk nyeri haid yang parah. Banyak wanita mengalami kram perut atau nyeri ringan selama menstruasi, namun pada beberapa wanita, nyeri haid ini bisa sangat mengganggu hingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Dismenore dibagi menjadi dua jenis:

  • Dismenore Primer: Nyeri haid tanpa adanya penyakit yang mendasarinya. Biasanya terjadi pada wanita yang lebih muda dan mengurangi intensitasnya seiring bertambahnya usia.
  • Dismenore Sekunder: Nyeri yang terjadi akibat kondisi medis tertentu, seperti endometriosis, fibroid rahim, atau infeksi pada sistem reproduksi.

3. Menoragia

Menoragia adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami perdarahan menstruasi yang sangat banyak atau berlangsung lebih lama dari biasanya.

Biasanya, perdarahan selama haid tidak lebih dari 7 hari dan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 ml.

Pada menoragia, perdarahan bisa berlangsung lebih dari 7 hari dan jumlah darah yang keluar melebihi 80 ml. Menoragia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan hormon, fibroid rahim, atau polip endometrium.

Baca Juga: Penyebab Tumor Kelenjar Endokrin yang Wajib Anda Ketahui

4. Metroragia

Metroragia adalah perdarahan yang terjadi di luar periode menstruasi atau di antara siklus haid.

Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan biasanya menjadi tanda adanya masalah dalam sistem reproduksi, seperti gangguan hormonal atau adanya tumor jinak di rahim (misalnya fibroid).

Metroragia juga bisa menjadi gejala infeksi atau bahkan kanker, meskipun hal ini lebih jarang.

5. Polimenore

Polimenore adalah kondisi ketika siklus haid terjadi lebih sering dari biasanya, yaitu kurang dari 21 hari antara satu periode menstruasi dengan periode berikutnya.

Hal ini bisa disebabkan oleh masalah hormon, stres, atau gangguan kesehatan lainnya. Jika terjadi secara terus-menerus, polimenore bisa mengindikasikan adanya ketidakseimbangan hormon atau masalah dengan sistem reproduksi.

6. Oligomenore

Sebaliknya dari polimenore, oligomenore adalah kondisi ketika siklus haid terjadi lebih jarang dari biasanya, yakni lebih dari 35 hari antara satu periode menstruasi dengan yang berikutnya.

Oligomenore dapat menjadi gejala dari masalah hormon, gangguan tiroid, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).

7. Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Meskipun bukan gangguan menstruasi yang langsung, banyak wanita mengalami gejala sindrom pramenstruasi (PMS) beberapa hari sebelum menstruasi dimulai.

Gejala PMS meliputi perubahan mood, kelelahan, kembung, nyeri payudara, dan perasaan cemas. Meskipun tidak mengganggu siklus menstruasi itu sendiri, PMS dapat cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

8. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi medis di mana jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau organ lain dalam rongga perut.

Masalah ini dapat menyebabkan nyeri haid yang sangat hebat, perdarahan yang tidak normal, dan kesulitan hamil.

Baca Juga: Indikasi Pijat Tuina dalam Pengobatan TCM, Intip di Sini!

Temukan Solusi Terapi yang Tepat di Klinik Ben Yuan Dao

Klinik Ben Yuan Dao hadir sebagai pilihan terbaik untuk Anda yang mencari perawatan yang menyeluruh dan efektif.

Dengan menggunakan metode terapi tradisional yang sudah terbukti berkhasiat, kami tidak hanya membantu meredakan gejala, tetapi juga mengatasi masalah kesehatan dari akarnya.

Ayo, berkonsultasilah dengan sinshe kami di Klinik Ben Yuan Dao, dan Anda juga bisa melakukan konsultasi online melalui Chat Whatsapp tanpa biaya!

Percayakan kesehatan Anda kepada Klinik kami dan rasakan manfaatnya secara langsung. Kesehatan optimal bukan hanya impian, wujudkan sekarang juga!

Artikel Terbaru