Penyebab Nyeri Psikogenik dan Dampaknya pada Kesehatan

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab nyeri psikogenik seringkali terkait dengan stres emosional, kecemasan, atau pengalaman traumatis yang mempengaruhi kondisi fisik seseorang.
Nyeri psikogenik adalah jenis nyeri yang terpicu oleh faktor psikologis, bukan oleh kerusakan fisik atau cedera pada tubuh.
Meskipun nyeri ini terasa nyata dan menyakitkan, penyebabnya lebih terkait dengan kondisi mental dan emosional seseorang, seperti stres, kecemasan, atau depresi.
Pada artikel ini, kita akan membahas penyebab utama nyeri psikogenik serta dampaknya terhadap kesehatan tubuh dan pikiran.
Apa Itu Nyeri Psikogenik?
Nyeri psikogenik adalah nyeri fisik yang terjadi sebagai respons terhadap kondisi psikologis atau emosional.
Misalnya, seseorang yang merasa sangat stres atau cemas bisa merasakan sakit kepala, nyeri otot, atau bahkan gangguan pencernaan.
Meskipun tidak ada cedera atau penyakit fisik yang mendasari, nyeri ini nyata dan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang.
Penyebab Nyeri Psikogenik
1. Stres Emosional
Stres yang berkepanjangan dapat memicu berbagai gejala fisik, termasuk nyeri. Ketika seseorang mengalami tekanan emosional, tubuhnya melepaskan hormon stres seperti kortisol. Hormon ini dapat menyebabkan ketegangan otot, meningkatkan sensitivitas rasa sakit, dan memicu gangguan fisik lainnya.
2. Kecemasan dan Depresi
Gangguan kecemasan dan depresi sering kali terkait dengan nyeri psikogenik. Pada penderita kecemasan, tubuh berada dalam keadaan siaga terus-menerus, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada berbagai bagian tubuh, seperti dada atau perut. Sementara itu, depresi dapat menyebabkan tubuh merasa lelah, lesu, dan bahkan nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
3. Trauma Psikologis
Pengalaman traumatis, baik pada masa lalu maupun baru-baru ini, dapat menyebabkan tubuh mengalami reaksi fisik sebagai respons terhadap perasaan yang belum diproses dengan baik. Trauma emosional sering kali menyebabkan ketegangan yang berlanjut pada tubuh, yang akhirnya berujung pada nyeri kronis.
4. Gangguan Somatoform
Gangguan somatoform adalah kondisi medis dimana seseorang mengalami gejala fisik yang nyata, tetapi tidak ada penyebab fisik yang ditemukan. Nyeri tubuh, kelelahan, atau gangguan pencernaan sering kali menjadi gejala dari gangguan somatoform, yang merupakan reaksi terhadap stres atau kecemasan yang berlarut-larut.
Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Vertigo yang Harus Diketahui
Dampak Nyeri Psikogenik pada Kesehatan
Nyeri psikogenik tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Beberapa dampak yang mungkin timbul antara lain:
a. Kualitas Tidur yang Buruk – Nyeri yang terus-menerus dapat menyebabkan gangguan tidur, yang pada gilirannya memperburuk kondisi psikologis. Kurang tidur meningkatkan kecemasan dan stres, menciptakan siklus yang sulit untuk diputus.
b. Penurunan Fungsi Sosial dan Profesional – Nyeri yang berkepanjangan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja atau berinteraksi sosial. Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan sering kali membuat seseorang menarik diri dari kegiatan sehari-hari dan mengisolasi diri dari teman dan keluarga.
c. Gangguan Kesehatan Fisik Lainnya – Kondisi psikogenik yang menyebabkan nyeri juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan pencernaan, peningkatan tekanan darah, atau ketegangan otot kronis. Jika tidak segera Anda atasi, nyeri psikogenik dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik yang lebih serius.
d. Dampak Psikologis – Perasaan frustrasi dan putus asa akibat nyeri yang tidak ada penjelasan fisiknya bisa memperburuk kondisi mental seseorang. Hal ini sering kali memperburuk gejala depresi, meningkatkan kecemasan, dan menurunkan rasa percaya diri.
Mengatasi Nyeri Psikogenik dengan TCM
Beberapa metode TCM yang umum sangat berguna untuk mengatasi nyeri psikogenik, meliputi:
A. Akupuntur
Akupuntur adalah salah satu metode utama dalam TCM yang melibatkan penyisipan jarum tipis pada titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang aliran Qi dan mengurangi ketegangan. Penelitian menunjukkan bahwa akupuntur dapat meredakan nyeri fisik dengan mengaktifkan jalur saraf yang mengeluarkan endorfin, yang dapat mengurangi rasa sakit. Selain itu, akupuntur juga dapat menenangkan sistem saraf dan meredakan stres emosional, yang sering menjadi pemicu nyeri psikogenik.
B. Herbal TCM
Pengobatan herbal TCM menggunakan tanaman dan ramuan alami untuk mengatasi masalah fisik dan emosional. Beberapa ramuan yang sangat berguna untuk meredakan nyeri psikogenik termasuk ginseng, angelica, dan chamomile. Ramuan ini telah terpercaya dapat menenangkan pikiran, meredakan kecemasan, dan juga meningkatkan sirkulasi darah, sehingga membantu mengurangi ketegangan otot dan rasa sakit.
C. Tuina (Pijat Terapi TCM)
Tuina adalah teknik pijat terapi yang menggunakan tekanan pada titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang aliran Qi dan darah. Pijat ini membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat mengurangi nyeri psikogenik. Teknik ini juga efektif untuk meredakan stres dan juga ketegangan emosional yang memicu gejala fisik.
Baca Juga: Penyebab Tumor Otak dan Gejala yang Harus Diwaspadai, Simak!
Temukan Terapi Tiongkok Terbaik di Klinik Ben Yuan Dao
Klinik Ben Yuan Dao menghadirkan solusi terapi Tiongkok tradisional terbaik untuk kesehatan Anda.
Klinik Ben Yuan Dao bekerja dengan pendekatan holistik dan berfokus pada keseimbangan tubuh, kami menawarkan berbagai metode seperti akupuntur, herbal, bekam dan terapi pijat yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hidup.
Temukan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda di klinik kami yang profesional dan terpercaya.
Segera konsultasikan kesehatan Anda dengan ahli kami secara online melalui WhatsApp, tanpa biaya apapun. Dapatkan informasi dan solusi yang tepat untuk Anda sekarang juga!