Kenapa Migrain Sebelah Kanan Sering Lebih Menyiksa?

Griya Sehat Ben Yuan Dao, Jakarta – Migrain sebelah kanan merupakan kondisi yang kerap menimbulkan rasa tidak nyaman lebih kuat dibandingkan sakit kepala biasa.
Keluhan ini sering digambarkan dengan nyeri berdenyut yang terasa tajam di satu sisi kepala, sehingga mengganggu aktivitas dan konsentrasi.
Tidak sedikit penderita yang merasa kondisi tersebut lebih menyiksa karena selain rasa sakitnya, gejala lain seperti mual, gangguan penglihatan, dan sensitivitas terhadap cahaya juga kerap menyertai.
Untuk memahami mengapa kondisi ini terasa lebih berat, penting melihat faktor-faktor yang berperan di baliknya.
Baca Juga: Nyeri Akibat Migrain Tak Kunjung Reda? Coba 5 Metode Pereda Alami Ini!
1. Aktivitas Saraf yang Terlalu Sensitif
Migrain sebelah kanan seringkali berkaitan dengan sistem saraf yang lebih reaktif.
Saat saraf trigeminal mengalami rangsangan berlebihan, otak melepaskan zat kimia yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah pada kepala.
Proses ini menimbulkan sensasi berdenyut yang sangat intens pada satu sisi, sehingga menambah rasa tidak nyaman.
Kondisi ini juga menjelaskan mengapa penderita lebih sensitif terhadap cahaya terang dan suara bising, karena otak dalam keadaan terlalu aktif merespons rangsangan kecil sekalipun.
2. Faktor Pemicu dari Pola Tidur
Migrain sebelah kanan dapat semakin menyiksa ketika kualitas tidur terganggu. Tidur yang tidak teratur, kurang istirahat, atau bahkan terlalu lama tidur membuat ritme biologis tubuh menjadi kacau.
Ketika pola tidur tidak konsisten, hormon yang mengatur rasa lelah dan kewaspadaan tidak bekerja dengan baik, sehingga memicu serangan yang lebih berat.
Bagi sebagian orang, tidur berlebihan di akhir pekan justru memicu kambuhnya sakit kepala sebelah, menjadikan kondisi ini terasa lebih sulit dihindari.
Baca Juga: Simak! Inilah Cara Mengatasi Migrain dengan Akupunktur
3. Perubahan Hormon dalam Tubuh
Migrain sebelah kanan pada sebagian besar wanita memiliki kaitan erat dengan fluktuasi hormon.
Pergeseran kadar estrogen saat menjelang menstruasi, kehamilan, atau menopause dapat menurunkan kestabilan sistem saraf, sehingga sakit kepala sebelah lebih sering muncul.
Gejalanya cenderung lebih berat karena nyeri yang datang bersamaan dengan perubahan suasana hati, rasa lelah, hingga ketidaknyamanan fisik lainnya.
Hal inilah yang membuat banyak wanita merasa serangan lebih menyiksa dibandingkan sakit kepala biasa.
4. Pola Makan dan Konsumsi Zat Tertentu
Migrain sebelah kanan juga bisa terpicu oleh makanan dan minuman tertentu. Zat seperti kafein dalam jumlah berlebihan, makanan dengan kandungan pengawet tinggi, alkohol, atau bahkan keju tua sering kali memperburuk gejala.
Selain itu, kebiasaan melewatkan jam makan atau makan tidak teratur menurunkan kadar gula darah, yang kemudian mengaktifkan mekanisme pemicu sakit kepala.
Serangan yang datang akibat faktor makanan umumnya lebih sulit diprediksi, sehingga membuat penderita merasa lebih terbebani karena tidak tahu kapan kondisi itu muncul.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Migrain yang Muncul Diam-Diam, Cari Tahu Disini!
5. Stres dan Tekanan Emosional
Migrain sebelah kanan semakin terasa parah ketika tubuh berada dalam tekanan emosional. Stres yang berkepanjangan menyebabkan peningkatan hormon kortisol, yang membuat otot kepala dan leher menegang.
Kombinasi antara ketegangan otot dan respon saraf berlebihan membuat nyeri lebih intens.
Tidak hanya itu, stres juga mengganggu pola tidur dan pola makan, sehingga memperparah kondisi.
Inilah sebabnya banyak orang yang mengalami serangan lebih menyiksa saat berada dalam masa-masa penuh tekanan.
6. Pengaruh Lingkungan Sekitar
Migrain sebelah kanan bisa dipicu oleh faktor eksternal seperti cahaya terlalu terang, kebisingan, bau tajam, hingga perubahan cuaca mendadak.
Sensitivitas otak terhadap rangsangan dari lingkungan membuat penderita lebih cepat mengalami rasa nyeri yang hebat.
Dalam dunia modern, paparan layar gawai dalam waktu lama juga memperburuk kondisi ini.
Penderita merasa seakan-akan sakit kepala sulit dikendalikan karena pemicu lingkungan sulit dihindari dalam keseharian.
Baca Juga: Akupunktur untuk Migrain: Menemukan Pemulihan Alami
7. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Migrain sebelah kanan dalam beberapa kasus muncul karena adanya faktor keturunan. Jika salah satu anggota keluarga mengalami keluhan serupa, kemungkinan besar resiko untuk mengalami kondisi ini akan lebih tinggi.
Gen yang diturunkan dapat mempengaruhi sensitivitas saraf maupun regulasi kimia di otak.
Karena bersifat genetik, serangan cenderung lebih berat dan berulang, sehingga penderita merasa nyeri yang dialami lebih menyiksa dibandingkan sakit kepala biasa.
Gangguan ini bukan hanya sekedar rasa sakit fisik, tetapi juga kondisi kompleks yang melibatkan saraf, hormon, pola hidup, hingga pengaruh lingkungan.
Tidak heran jika banyak penderita merasa bahwa sakit di sisi kanan kepala lebih berat dan sulit ditoleransi.
Dengan memahami faktor-faktor yang memicu, langkah pencegahan maupun pengelolaan gejala dapat dilakukan lebih optimal sehingga aktivitas sehari-hari tidak terlalu terganggu.
Baca Juga: Nyeri Kepala? Yuk, Atasi Migrain dengan Akupuntur
Temukan Solusi Alami di Griya Sehat Ben Yuan Dao
Griya Sehat Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.
Di Griya Sehat Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.
Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.
Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!