Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Epilepsi adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan kejang berulang akibat aktivitas listrik yang tidak normal di otak. Meski cukup umum dan bisa kita kelola dengan pengobatan, epilepsi seringkali menimbulkan kekhawatiran jangka panjang, baik bagi penderita maupun keluarganya. Pertanyaannya, seberapa besar dampak epilepsi terhadap kesehatan dalam jangka panjang? Apakah epilepsi berbahaya, atau bahkan bisa menimbulkan komplikasi serius?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami lebih dalam mengenai bagaimana epilepsi memengaruhi fungsi otak, kehidupan sehari-hari, serta kemungkinan dampaknya terhadap kualitas hidup jika tidak ditangani dengan tepat.

Dampak Jangka Panjang Epilepsi

Jawaban dari apakah epilepsi berbahaya bisa Anda ketahui dengan mengetahui dampaknya. Epilepsi bisa berdampak berbeda-beda tergantung pada jenis kejang, frekuensi, pengobatan yang Anda jalani, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Beberapa dampak jangka panjang yang mungkin terjadi antara lain:

1. Kerusakan Otak
   Pada sebagian kasus, kejang yang sangat sering atau berlangsung lama (status epilepticus) dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan kognitif seperti daya ingat, konsentrasi, atau kemampuan belajar.
2. Gangguan Kognitif
   Penderita epilepsi yang tidak stabil atau sering kambuh bisa mengalami penurunan fungsi kognitif dalam jangka panjang. Di samping itu, ini bisa terjadi akibat kejang itu sendiri atau efek samping dari obat antiepilepsi.
3. Masalah Psikologis
   Epilepsi juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Penderita lebih berisiko mengalami gangguan seperti kecemasan, depresi, bahkan gangguan tidur. Selain itu, tekanan sosial dan stigma juga bisa memperburuk kondisi emosional.
4. Keterbatasan Aktivitas
   Dalam jangka panjang, epilepsi yang tidak terkontrol dapat membatasi aktivitas harian seperti mengemudi, bekerja, atau melakukan olahraga tertentu. Hal ini bisa memengaruhi kualitas hidup secara signifikan.
5. Risiko Cedera
   Kejang yang datang tiba-tiba dapat menyebabkan kecelakaan atau cedera, seperti jatuh, terbentur, atau luka bakar, terutama jika terjadi saat berkegiatan seperti memasak atau menyetir.

Baca juga: Mengenal Penyebab Epilepsi dari yang Umum Hingga Langka

Apakah Epilepsi Bisa Sembuh?

Sebagian penderita epilepsi dapat terbebas dari kejang selama bertahun-tahun berkat pengobatan yang tepat. Bahkan, ada yang dapat berhenti mengonsumsi obat setelah jangka waktu tertentu dengan persetujuan dokter. Namun, epilepsi pada umumnya dianggap sebagai kondisi kronis yang perlu Anda kelola dalam jangka panjang.

Pencegahan Dampak Jangka Panjang

Untuk menghindari komplikasi jangka panjang, penting bagi penderita epilepsi untuk:

• Rutin minum obat sesuai anjuran dokter
• Menjalani pemeriksaan berkala
• Menghindari faktor pemicu kejang seperti kurang tidur, stres berat, atau konsumsi alkohol
• Menjaga pola hidup sehat, termasuk asupan nutrisi dan aktivitas fisik ringan
• Mendapat dukungan psikologis atau konseling bila memang perlu.

Baca juga: Mengetahui Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang, Baca di Sini!

Pengobatan Holistik dengan Terapi TCM di Ben Yuan Dao

Selain pengobatan medis, pendekatan holistik dari Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) dapat menjadi pendukung pemulihan yang efektif bagi penderita epilepsi. Di Ben Yuan Dao, terapi seperti akupunktur, herbal Tiongkok, dan terapi tuina dapat membantu menstabilkan fungsi otak, menenangkan sistem saraf, dan memperkuat daya tahan tubuh. Dengan menyeimbangkan energi (qi) dan sirkulasi darah dalam tubuh, terapi TCM tidak hanya berfokus pada gejala, tetapi juga pada akar ketidakseimbangan yang menyebabkan kejang.

Konsultasi dengan praktisi TCM yang berpengalaman dapat membuka jalan pemulihan yang lebih menyeluruh, alami, dan minim efek samping bagi penderita epilepsi dalam jangka panjang. Segera hubungi kami melalui Whatsapp atau kunjungi kontak kami di website untuk konsultasi dan reservasi.