Benarkah Stres Jadi Penyebab Stroke Utama? Yuk, Simak!

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab stroke sangat beragam, mulai dari tekanan darah tinggi hingga gaya hidup tidak sehat yang berlangsung dalam waktu lama.
Banyak faktor risiko stroke yang telah diidentifikasi, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan juga gaya hidup tidak sehat.
Namun, akhir-akhir ini muncul pertanyaan penting: apakah stres juga menjadi penyebab utama stroke?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita tinjau lebih dalam keterkaitan antara stres dan juga risiko terjadinya stroke, berdasarkan bukti ilmiah dan juga pendekatan medis yang komprehensif.
Apa Itu Stroke?
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Tanpa aliran darah yang cukup, sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit, yang menyebabkan kerusakan otak, kecacatan serius, atau bahkan kematian.
Gejala umum stroke antara lain:
- Kelemahan mendadak pada satu sisi tubuh
- Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
- Gangguan penglihatan
- Sakit kepala berat yang muncul tiba-tiba
- Hilang keseimbangan atau koordinasi
Penanganan cepat dan juga tepat menjadi sangat krusial dalam mengurangi dampak jangka panjang dari stroke.
Apa Itu Stres dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap Tubuh?
Stres adalah respon alami tubuh terhadap tekanan fisik, emosional, atau psikologis. Dalam jangka pendek, stres bisa berguna untuk membantu seseorang mengatasi tantangan.
Namun, stres kronis yang berlangsung dalam waktu lama dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
Saat seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dan juga adrenalin, yang meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, dan juga mempersempit pembuluh darah.
Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, sistem kardiovaskular akan berada dalam tekanan yang konstan, meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, termasuk stroke.
Baca Juga: Nyeri Punggung Kiri Saat Duduk Lama? Ini Solusinya
Apakah Stres Dapat Menyebabkan Stroke?
Berbagai studi ilmiah telah menunjukkan adanya korelasi kuat antara stres kronis dan juga peningkatan risiko stroke. Beberapa temuan penting antara lain:
1. Stres Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama stroke iskemik dan juga hemoragik. Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah menjadi kaku dan rentan pecah, serta meningkatkan kemungkinan pembentukan bekuan darah.
2. Stres Memicu Peradangan dan Gangguan Jantung
Penelitian dari Harvard Medical School menyatakan bahwa stres kronis dapat memicu peradangan sistemik yang berkontribusi terhadap kerusakan dinding pembuluh darah. Selain itu, stres juga berkaitan erat dengan penyakit jantung koroner, yang merupakan faktor risiko tambahan bagi terjadinya stroke.
3. Stres Berhubungan dengan Perilaku Tidak Sehat
Individu yang mengalami stres berat sering kali terjerumus pada kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol berlebih, kurang tidur, makan berlebihan, serta kurang aktivitas fisik. Semua kebiasaan ini merupakan kontributor tidak langsung terhadap stroke.
4. Stres Psikologis dan Stroke Hemoragik
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association menyimpulkan bahwa orang yang mengalami tekanan emosional berat, seperti duka, kecemasan ekstrem, atau trauma psikologis, memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke hemoragik akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
Cara Mengatasi Stroke dengan Metode TCM
Metode TCM menitikberatkan pada memperbaiki aliran qi dan darah, serta memperkuat organ-organ vital untuk membantu proses rehabilitasi setelah stroke.
1. Akupunktur
Akupunktur adalah terapi utama dalam TCM yang digunakan untuk merangsang titik-titik tertentu pada tubuh guna memperbaiki sirkulasi darah dan juga energi. Pada pasien stroke, akupunktur membantu mengurangi kelumpuhan, meningkatkan fungsi saraf, dan juga mempercepat proses pemulihan.
2. Terapi Herbal
Ramuan herbal Tiongkok dipilih secara khusus untuk memperkuat organ jantung, hati, dan juga limpa, serta melancarkan peredaran darah. Beberapa formula herbal juga membantu mengurangi peradangan dan juga memperbaiki fungsi otak setelah stroke.
3. Moksibusi (Moxibustion)
Teknik moksibusi yang menggunakan pembakaran ramuan herbal pada titik-titik akupunktur dipercaya dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menghangatkan area yang terganggu akibat stroke, sehingga mempercepat regenerasi jaringan.
4. Terapi Tuina (Pijat TCM)
Pijat TCM atau Tui Na membantu melonggarkan otot yang kaku, meningkatkan aliran darah, dan merangsang saraf yang terluka akibat stroke, mendukung proses rehabilitasi gerakan.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Bisul di Wajah yang Wajib Dihindari
Atasi Stroke di Klinik Ben Yuan Dao
Klinik Ben Yuan Dao menyediakan solusi pengobatan stroke berbasis Traditional Chinese Medicine (TCM) yang menyeluruh dan alami.
Dengan metode akupunktur, terapi herbal, moksibusi, dan pijat Tuina, klinik ini membantu mempercepat pemulihan fungsi saraf dan motorik pasien stroke.
Klinik kami ditangani oleh sinshe berpengalaman, Klinik Ben Yuan Dao berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui perawatan yang aman, efektif, dan holistik.
Kami siap membantu Anda tidur lebih nyenyak. Dapatkan layanan konsultasi gratis, baik secara langsung di klinik maupun melalui konsultasi online via aplikasi Whatsapp.