Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komplikasi Angina Pectoris

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Komplikasi Angina Pectoris dapat mencakup serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia yang berbahaya, yang memerlukan penanganan medis segera.
Angina pectoris, atau yang lebih terkenal dengan sebutannya yaitu angin duduk, adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena adanya penyempitan pada pembuluh darah koroner.
Hal ini menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada area dada yang bisa bervariasi dari ringan hingga berat.
Meskipun angina pectoris sendiri bukanlah sebuah serangan jantung, jika tidak tertangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan mengarah pada serangan jantung.
Untuk itu, penting untuk mengetahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan komplikasi pada kondisi ini.
Apa Itu Angina Pectoris?
Angina pectoris adalah gejala yang terpicu oleh gangguan aliran darah ke jantung, biasanya akibat adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner.
Kondisi ini menyebabkan nyeri dada yang biasanya timbul saat aktivitas fisik atau stres emosional, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Ada dua jenis utama angina pectoris:
1. Angina Stabil: Biasanya muncul setelah aktivitas fisik berat atau stres emosional, dan akan membaik dengan istirahat atau konsumsi obat nitrogliserin.
2. Angina Tidak Stabil: Lebih berbahaya karena bisa terjadi kapan saja, bahkan saat istirahat, dan juga dapat berlangsung lebih lama. Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung.
Baca Juga: Manfaat Terapi Akupuntur untuk Kista Ovarium
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komplikasi Angina Pectoris
Faktor-faktor ini melibatkan aspek gaya hidup, penyakit penyerta, serta cara tubuh merespons pengobatan. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komplikasi angina pectoris:
1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama angina pectoris. Penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner yang memasok darah ke jantung mengurangi aliran oksigen ke jantung.
2. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu faktor utama yang memperburuk kondisi angina pectoris. Tekanan darah tinggi memberikan tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah, memperburuk penyempitan pembuluh darah koroner, dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
3. Merokok
Merokok adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk pengembangan angina pectoris dan juga komplikasinya. Asap rokok merusak pembuluh darah, mempercepat penumpukan plak aterosklerotik pada dinding arteri, dan meningkatkan tekanan darah serta detak jantung.
4. Diabetes Mellitus
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami angina pectoris dan komplikasi lainnya. Diabetes dapat merusak pembuluh darah, mempercepat proses aterosklerosis (penumpukan plak pada pembuluh darah), dan meningkatkan kecenderungan untuk mengembangkan penyakit jantung koroner.
5. Dislipidemia (Kadar Lemak Darah Tinggi)
Dislipidemia, yang ditandai dengan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan juga trigliserida yang tinggi, adalah salah satu faktor risiko utama bagi perkembangan angina pectoris. Kadar lemak darah yang tinggi menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah koroner, yang mempersempit aliran darah ke jantung.
6. Usia dan Jenis Kelamin
Usia tua meningkatkan risiko terjadinya angina pectoris dan komplikasinya, karena pembuluh darah cenderung mengalami penurunan elastisitas dan peningkatan plak aterosklerotik seiring bertambahnya usia.
7. Stres Emosional dan Aktivitas Fisik
Stres emosional dan juga aktivitas fisik yang berat dapat memperburuk angina pectoris, karena keduanya dapat meningkatkan detak jantung dan juga tekanan darah, yang memperburuk ketegangan pada pembuluh darah jantung. Penderita angina harus mengelola stres dengan baik dan juga menghindari aktivitas fisik yang berat tanpa pengawasan medis.
Komplikasi Angina Pectoris
Jika angina pectoris tidak terkelola dengan baik, beberapa komplikasi serius bisa terjadi, antara lain:
- Serangan Jantung: Penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan angina pectoris dapat berlanjut menjadi serangan jantung, dimana aliran darah ke jantung benar-benar terhenti.
- Gagal Jantung: Kondisi ini dapat terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif akibat kerusakan yang terpicu oleh angina pectoris dan penyakit jantung lainnya.
- Aritmia: Komplikasi lain dari angina pectoris adalah aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia yang parah dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak (cardiac arrest).
- Stroke: Penyempitan pembuluh darah jantung juga berisiko menyebabkan pembekuan darah yang bisa berpindah ke otak, menyebabkan stroke.
Baca Juga: Cerebral Palsy pada Orang Dewasa: Gejala dan Perawatannya
Temukan Pengobatan Terapi TCM Terbaik di Klinik Ben Yuan Dao
Klinik Ben Yuan Dao menawarkan terapi Tradisional China Medicine (TCM) terbaik, termasuk akupuntur, herbal, cupping, dan pijat TCM, yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Dengan praktisi berlisensi dan berpengalaman, kami membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan secara alami dan holistik.
Temukan solusi terbaik untuk kesehatan Anda di Klinik Ben Yuan Dao, tempat pengobatan yang aman, efektif, dan terpercaya.
Mari, berkonsultasi dengan sinshe kami di Klinik Ben Yuan Dao, dan Anda juga bisa konsultasi online via Chat Whatsapp tanpa dipungut biaya!