Pahami Cara Penularan Sifilis untuk Melindungi Diri Anda
Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Cara penularan sifilis yaitu melalui hubungan seksual yang tidak aman. Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS), dan penyebab utamanya adalah infeksi bakteri Treponema pallidum.
Tanpa penanganan yang tepat, sifilis dapat berkembang menjadi komplikasi serius, termasuk kerusakan organ internal, masalah kesehatan jangka panjang, dan bahkan kematian.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana sifilis menyebar, gejalanya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat anda ambil.
Cara Penularan Sifilis
Sifilis menular melalui kontak langsung dengan luka atau lesi yang terinfeksi, yang biasanya muncul di area genital, anus, atau mulut. Berikut adalah beberapa cara utama penularan sifilis:
- Hubungan Seksual Tanpa Kondom – Sifilis paling sering ditularkan melalui hubungan seksual tanpa perlindungan, baik itu seks vaginal, anal, atau oral. Ketika seseorang yang terinfeksi memiliki luka sifilis yang terbuka, bakteri Treponema pallidum dapat masuk ke tubuh pasangan seksual melalui selaput lendir atau kulit yang rusak.
- Kontak dengan Luka atau Lesi Terinfeksi – Lesi sifilis pada tahap awal, yang disebut chancre, bisa tampak seperti luka kecil, bulat, atau tidak nyeri. Luka ini sangat menular, dan jika seseorang memiliki kontak langsung dengan luka tersebut, misalnya melalui hubungan seksual atau kontak fisik yang intens, sifilis dapat berpindah ke orang lain.
- Berbagi Alat Suntik – Meski lebih jarang, sifilis juga dapat menular melalui berbagi jarum suntik yang terkontaminasi. Penggunaan jarum suntik secara bergantian antara pengguna narkoba dapat menyebabkan penularan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.
- Kontak dengan Darah yang Terinfeksi – Penularan sifilis melalui darah sangat jarang terjadi, kecuali dalam kasus transfusi darah yang tidak diuji atau melalui jarum suntik yang terkontaminasi. Namun, meskipun sangat jarang, penting untuk tetap berhati-hati terhadap potensi penularan melalui darah.
Baca Juga: Berapa Lama Sifilis Bisa Sembuh? Panduan Lengkap Pengobatan
Gejala Sifilis yang Harus Diperhatikan
Penting untuk mengenali gejala sifilis agar dapat segera mendapatkan perawatan. Sifilis memiliki beberapa tahap, dan setiap tahap memiliki gejala yang berbeda:
1. Tahap Primer (Chancre)
Pada tahap pertama, sifilis biasanya menandai dengan munculnya satu atau beberapa luka kecil yang tidak terasa sakit pada area genital, anus, atau mulut. Luka ini terkenal sebagai chancre dan muncul sekitar 3 minggu setelah terpapar bakteri. Meskipun luka ini tidak terasa sakit, ia sangat menular.
2. Tahap Sekunder (Ruam dan Gejala Lain)
Jika sifilis tidak mendapatkan pengobatan pada tahap primer, infeksi dapat berkembang menjadi tahap sekunder. Pada tahap ini, penderita mungkin mengalami ruam kulit, biasanya di telapak tangan dan telapak kaki, serta gejala lain seperti demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Tahap Tersier (Kerusakan Organ)
Jika sifilis dibiarkan tanpa pengobatan selama bertahun-tahun, infeksi dapat berkembang ke tahap tersier yang dapat merusak organ tubuh seperti jantung, otak, dan pembuluh darah. Meskipun tahap ini sangat jarang terjadi berkat pengobatan yang lebih cepat, sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius yang mempengaruhi sistem saraf, jantung, dan pembuluh darah.
4. Sifilis Laten
Setelah tahap sekunder, sifilis bisa memasuki tahap laten, di mana gejala hilang tetapi bakteri masih ada dalam tubuh. Meskipun tidak ada gejala, seseorang masih bisa menularkan sifilis pada orang lain, terutama melalui hubungan seksual.
Baca juga: Berapa Lama Gonore Sembuh? Kenali Durasi dan Proses Penyembuhan
Langkah-Langkah Pencegahan Sifilis
Ada beberapa cara untuk melindungi diri Anda dari penularan sifilis:
- Gunakan Kondom – Penggunaan kondom secara konsisten dan benar adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penularan sifilis selama hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Kondom membantu mengurangi risiko kontak langsung dengan luka atau lesi terinfeksi.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin – Lakukan pemeriksaan penyakit menular seksual (PMS) secara rutin, terutama jika Anda memiliki banyak pasangan seksual atau terlibat dalam hubungan seksual yang berisiko. Tes darah untuk sifilis dapat mendeteksi infeksi meskipun belum ada gejala yang muncul.
- Berhenti Berhubungan Seksual Saat Terinfeksi – Jika Anda atau pasangan Anda mengalami gejala sifilis atau telah didiagnosis dengan infeksi ini, segera hindari hubungan seksual sampai pengobatan selesai dan tes menunjukkan bahwa infeksi telah sembuh.
- Berkomunikasi dengan Pasangan – Diskusikan kesehatan seksual Anda dengan pasangan. Jika salah satu pihak terinfeksi sifilis, sangat penting bagi pasangan untuk juga menjalani pemeriksaan dan pengobatan.
- Hindari Berbagi Alat Suntik – Jika Anda menggunakan narkoba suntik, hindarilah berbagi jarum suntik atau alat suntik lainnya untuk mencegah penularan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.
Pengobatan Sifilis
Sifilis dapat terobati dengan antibiotik, umumnya melalui suntikan penisilin. Jika Anda didiagnosa sifilis, penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan menyelesaikan seluruh pengobatan, meskipun gejalanya sudah hilang. Setelah pengobatan, lakukan tes ulang untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh.
Pentingnya Pengobatan Dini pada Klinik Ben Yuan Dao
Kesembuhan penyakit menular seksual seperti infeksi sifilis, tidak bisa anda abaikan begitu saja. Anda harus dengan cepat atasi infeksi tersebut dengan pemeriksaan yang tepat.
Klinik kami dapat menjadi solusi yang tepat untuk atasi kesembuhan anda seperti penyakit kelamin. Jika anda merasa terganggu oleh infeksi kelamin seperti sifilis, segeralah berkonsultasi dengan dokter ahli penyakit kelamin seperti di Klinik Pengobatan Tradisional Cina di Jakarta.
Anda tentunya tidak perlu khawatir, Klinik kami menyediakan peralatan berkualitas tinggi, canggih juga modern.Anda juga dapat berkonsultasi dengan Dokter profesional kami secara online 24 jam, melalui Chat WhatsApp.