Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab keputihan yang paling umum adalah perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi.

Keputihan adalah kondisi yang sering dialami oleh wanita, dan pada umumnya, keputihan ini bisa menjadi tanda dari kesehatan reproduksi yang baik.

Namun, dalam beberapa kasus, keputihan juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang perlu diwaspadai. Keputihan yang normal biasanya memiliki warna bening atau putih susu dan tidak berbau menyengat.

Namun, jika keputihan berubah warna, bau, atau disertai dengan rasa gatal atau iritasi, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Berikut adalah 5 penyebab keputihan yang umum terjadi pada wanita.

1. Perubahan Hormon

Hormon memainkan peran yang sangat penting dalam kesehatan organ reproduksi wanita. Perubahan hormon, terutama yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, atau penggunaan kontrasepsi hormonal, dapat mempengaruhi jumlah dan konsistensi keputihan.

Pada fase tertentu dalam siklus menstruasi, seperti saat ovulasi, tubuh akan memproduksi lebih banyak lendir serviks yang menyebabkan keputihan menjadi lebih kental dan melimpah.

2. Infeksi Jamur (Vulvovaginal Candidiasis)

Infeksi jamur adalah salah satu penyebab umum keputihan yang tidak normal. Jamur ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida yang ada secara alami dalam tubuh.

Ketika jamur ini tumbuh berlebihan, ia bisa menyebabkan keputihan yang kental, berwarna putih seperti keju cottage, serta disertai dengan rasa gatal, perih, dan iritasi pada area vagina.

Faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur antara lain penggunaan antibiotik, diabetes, atau kebersihan yang tidak terjaga dengan baik.

Baca Juga: Jenis Infertilitas Pria dan Wanita: Perbedaan dan Gejalanya

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa jenis infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis, juga dapat menyebabkan perubahan pada keputihan.

Infeksi menular seksual seringkali disertai dengan gejala seperti rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, serta keputihan yang berbau tidak sedap dan berubah warna.

Jika Anda mengalami keputihan yang tidak biasa setelah berhubungan seks tanpa pelindung, segera konsultasikan dengan dokter.

4. Vaginosis Bakterialis

Vaginosis bakterialis terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di dalam vagina.

Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan, yang mengarah pada keputihan dengan bau amis yang sangat khas.

Selain itu, vaginosis bakterialis bisa menyebabkan iritasi dan rasa gatal pada area genital. Faktor yang meningkatkan risiko vaginosis bakterialis termasuk penggunaan douching, merokok, atau memiliki banyak pasangan seksual.

5. Stres dan Pola Makan Tidak Sehat

Stres kronis dan pola makan yang tidak sehat juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita, termasuk produksi keputihan.

Masalah ini dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, sementara pola makan yang buruk atau kekurangan gizi dapat melemahkan sistem imun tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi yang dapat mempengaruhi keputihan.

Memperbaiki pola makan dan mengelola stres dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi wanita secara keseluruhan.

Baca Juga: Mengetahui Penyebab Cedera Kelenjar Endokrin dan Dampaknya

Temukan Solusi Terapi yang Tepat di Klinik Ben Yuan Dao

Klinik Ben Yuan Dao hadir sebagai pilihan terbaik untuk Anda yang mencari perawatan yang menyeluruh dan efektif.

Dengan menggunakan metode terapi tradisional yang sudah terbukti berkhasiat, kami tidak hanya membantu meredakan gejala, tetapi juga mengatasi masalah kesehatan dari akarnya.

Ayo, berkonsultasilah dengan sinshe kami di Klinik Ben Yuan Dao, dan Anda juga bisa melakukan konsultasi online melalui Chat Whatsapp tanpa biaya!

Percayakan kesehatan Anda kepada Klinik kami dan rasakan manfaatnya secara langsung. Kesehatan optimal bukan hanya impian, wujudkan sekarang juga!