Tiba-Tiba Bicara Pelo? Waspadai Tanda Stroke

Griya Sehat Ben Yuan Dao, Jakarta – Tanda stroke termasuk wajah yang miring, kelemahan pada lengan atau kaki, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, atau sakit kepala parah.
Salah satu tanda yang sering tidak dikenali namun sangat penting adalah bicara pelo atau kesulitan berbicara secara jelas.
Stroke sendiri merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak terputus, baik karena sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Akibatnya, jaringan otak kekurangan oksigen dan mulai rusak dalam hitungan menit. Sering kali, bicara pelo menjadi gejala awal yang muncul ketika area otak yang mengontrol fungsi bicara terganggu.
Oleh karena itu, mewaspadai tanda stroke seperti bicara pelo bisa menjadi langkah awal penyelamatan nyawa dan juga mencegah kecacatan permanen.
Baca Juga: Tanda Stroke Iskemik yang Muncul Diam-Diam
Mengapa Bicara Pelo Bisa Menjadi Tanda Stroke?
Bicara pelo terjadi ketika otot-otot yang digunakan untuk berbicara termasuk lidah, bibir, dan juga otot wajah tidak menerima sinyal yang tepat dari otak.
Dalam kasus stroke, hal ini disebabkan oleh gangguan suplai darah ke area otak yang mengatur pusat bicara, seperti area Broca atau pusat motorik.
Ketika bagian otak ini kekurangan oksigen, kemampuan bicara terganggu. Orang yang mengalaminya mungkin berbicara lambat, terdengar seperti cadel atau tidak nyambung.
Dalam konteks medis, ini dikenal sebagai disartria atau afasia, tergantung pada jenis gangguan bahasa yang terjadi.
Karena stroke sering kali menyerang secara mendadak, perubahan bicara seperti ini bisa menjadi salah satu tanda paling awal yang tampak.
Gejala Lain yang Menyertai Bicara Pelo pada Stroke
Bicara pelo akibat stroke biasanya tidak berdiri sendiri. Beberapa gejala lain yang sering menyertainya meliputi:
1. Wajah Menjadi Asimetris
Saat seseorang tersenyum, satu sisi wajah mungkin tidak ikut bergerak. Ini adalah gejala klasik dari stroke yang menyerang otot wajah pada satu sisi.
2. Kesulitan Mengangkat Lengan
Coba minta orang tersebut mengangkat kedua lengannya. Jika salah satu tangan tidak dapat diangkat dengan baik atau langsung turun, ini bisa menunjukkan kelemahan otot akibat stroke.
3. Kebingungan Mendadak
Penderita stroke sering kali terlihat bingung, kesulitan memahami percakapan, atau menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak masuk akal.
4. Gangguan Penglihatan
Gejala ini bisa berupa pandangan kabur, melihat ganda, atau kehilangan penglihatan pada satu sisi mata.
5. Pusing atau Kehilangan Keseimbangan
Rasa limbung, sulit berjalan, atau bahkan jatuh mendadak juga bisa menandakan stroke yang menyerang bagian otak yang mengatur koordinasi tubuh.
Baca Juga: Terapi Akupunktur untuk Pasca Stroke, Efektifkah?
Mengatasi Tanda Stroke dengan Pendekatan TCM
TCM tidak ditujukan sebagai pengganti perawatan medis darurat, tetapi dapat menjadi metode pendukung untuk memulihkan fungsi bicara, gerak, dan juga kualitas hidup pasien pasca stroke.
Berikut adalah beberapa pendekatan TCM yang umum digunakan:
1. Akupunktur
Akupunktur adalah metode yang melibatkan penusukan jarum halus pada titik-titik energi tubuh (meridian) untuk mengembalikan aliran “qi” atau energi vital. Dalam konteks stroke, akupunktur sering ditujukan untuk:
- Merangsang area motorik otak
- Meningkatkan sirkulasi darah
- Mengurangi kejang otot atau spastisitas
- Membantu memulihkan kemampuan bicara
2. Herbal Tradisional
Pengobatan herbal Tiongkok dapat digunakan untuk:
- Meningkatkan peredaran darah otak
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi peradangan
3. Terapi Tuina dan Gua Sha
Tuina (pijat terapeutik) dan juga gua sha (kerokan tradisional) digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah dan energi. Pada pasien stroke, terapi ini membantu merelaksasi otot, mengurangi kekakuan, dan meningkatkan fungsi motorik.
Pentingnya Kombinasi antara Pengobatan Modern dan TCM
Penanganan stroke sebaiknya tetap dimulai dengan pendekatan medis konvensional, terutama dalam tahap akut. Diagnosis cepat, pemberian obat pelarut bekuan (jika iskemik), dan juga intervensi medis lainnya tetap menjadi prioritas.
Namun, setelah fase kritis terlewati dan kondisi pasien stabil, TCM dapat memainkan peran penting dalam fase rehabilitasi jangka panjang, membantu:
- Mempercepat pemulihan kemampuan bicara
- Mengurangi ketegangan otot
- Meningkatkan kualitas tidur dan juga emosi pasien
- Menurunkan risiko stroke berulang
Kunci dari keberhasilan pemulihan adalah kerja sama antara tim medis, terapis TCM, pasien, dan juga keluarga. Pendekatan holistik ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik secara fungsional maupun psikologis.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Stroke Ringan Sebelum Terlambat
Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao
Griya Sehat Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.
Di Griya Sehat Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan juga terapi energi.
Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.
Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!