Penyebab Tekanan Darah Tinggi pada Usia Muda, Mengejutkan!

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab tekanan darah tinggi tidak selalu berasal dari makanan asin saja, tetapi juga dari stres kronis dan kurang tidur.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi selama ini sering diasosiasikan dengan kondisi yang umum terjadi oleh individu usia lanjut.
Namun, data epidemiologis terbaru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan: semakin banyak anak muda yang mengalami tekanan darah tinggi, bahkan pada usia 20-an hingga awal 30-an.
Fakta ini mengejutkan banyak pihak karena hipertensi sering kali muncul tanpa gejala, dan baru disadari ketika telah menyebabkan kerusakan organ.
Baca Juga: Tuina Therapy untuk Stres, Apakah Efektif?
Apa yang Dimaksud dengan Tekanan Darah Tinggi?
Tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terus-menerus berada pada bagian atas ambang normal.
Berdasarkan pedoman dari American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA), seseorang dikatakan mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya berada pada atau di atas 130/80 mmHg.
Meskipun tampak tidak berbahaya di awal, hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan juga gagal ginjal.
Ketika muncul pada usia muda, durasi paparan terhadap tekanan darah tinggi menjadi lebih panjang, yang berarti risiko komplikasi menjadi jauh lebih besar.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
Faktor-Faktor Penyebab Hipertensi pada Usia Muda
Berikut ini adalah beberapa penyebab utama tekanan darah tinggi pada usia muda yang sering kali tidak disadari:
1. Gaya Hidup Tidak Sehat
Pola makan tinggi garam, konsumsi makanan olahan dan juga cepat saji, serta kurangnya konsumsi buah dan sayur sangat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Selain itu, kebiasaan kurang berolahraga memperburuk risiko ini.
2. Obesitas dan Kelebihan Berat Badan
Berat badan berlebih merupakan salah satu penyebab paling umum dari hipertensi pada usia muda. Lemak berlebih, terutama pada area perut, dapat menyebabkan resistensi insulin dan peradangan sistemik yang mempengaruhi tekanan darah.
3. Stres Psikologis
Tekanan pekerjaan, studi, hubungan sosial, dan finansial menyebabkan stres kronis pada generasi muda. Kondisi ini memicu aktivasi sistem saraf simpatik dan pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.
4. Konsumsi Alkohol dan Merokok
Kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan, yang sering dianggap gaya hidup “gaul” atau modern, secara langsung berkontribusi terhadap hipertensi. Nikotin dan alkohol merusak dinding arteri dan juga mengganggu regulasi tekanan darah.
5. Kurang Tidur dan Pola Tidur Buruk
Tidur yang tidak berkualitas, baik karena insomnia, begadang, atau gangguan tidur seperti sleep apnea, berkaitan erat dengan meningkatnya tekanan darah. Banyak anak muda mengabaikan kualitas tidur karena kesibukan atau penggunaan gawai berlebihan.
Baca Juga: Tiba-Tiba Pusing? Waspadai Ciri Tekanan Darah Tinggi Ini!
Mengapa Hipertensi di Usia Muda Lebih Berbahaya?
Hipertensi yang dimulai sejak usia muda memiliki durasi paparan lebih lama terhadap tekanan tinggi dalam pembuluh darah, yang meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang seperti:
- Penyakit jantung koroner
- Stroke di usia produktif
- Penurunan fungsi ginjal
- Gangguan penglihatan
- Gangguan kognitif dan daya ingat
Lebih dari itu, hipertensi pada usia muda seringkali tidak disadari, karena tidak menimbulkan gejala khas. Hal ini membuat kondisi tersebut baru terdeteksi ketika komplikasi sudah terjadi.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Stroke Ringan Sebelum Terlambat
Langkah Pencegahan dan Penanganan
Mengelola tekanan darah sejak dini sangat penting. Berikut beberapa langkah preventif yang dapat dilakukan:
1. Periksa Tekanan Darah Secara Berkala
Meskipun tidak memiliki gejala, anak muda disarankan untuk mulai rutin memeriksa tekanan darah, setidaknya setahun sekali atau lebih sering jika memiliki faktor risiko.
2. Terapkan Pola Makan Seimbang
Kurangi garam, hindari makanan olahan, dan perbanyak konsumsi makanan segar seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan ikan berlemak baik seperti salmon.
3. Aktif Bergerak
Lakukan olahraga aerobik minimal 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, lari, bersepeda, atau berenang.
4. Kelola Stres dengan Baik
Teknik relaksasi seperti meditasi, journaling, yoga, atau aktivitas kreatif terbukti membantu menurunkan tekanan darah.
5. Hentikan Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol
Kedua hal ini memberikan dampak besar dalam menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Tidur 7–8 jam setiap malam sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormonal dan tekanan darah.
Baca Juga: Ciri-Ciri Hipertensi Maligna yang Harus Diwaspadai, Simak!
Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao
Klinik Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.
Di Klinik Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.
Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.
Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!