Waspadai Gejala Awal Penyakit Osteoarthritis

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyakit osteoarthritis merupakan salah satu bentuk penyakit sendi degeneratif yang paling umum terjadi, terutama pada populasi usia lanjut.
Penyakit ini ditandai oleh kerusakan progresif pada tulang rawan sendi, yang menyebabkan rasa nyeri, kaku, hingga keterbatasan gerak.
Meskipun osteoarthritis sering dikaitkan dengan proses penuaan, sebenarnya penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang memiliki faktor risiko tertentu seperti obesitas, riwayat cedera sendi, atau aktivitas fisik yang berlebihan pada sendi tertentu.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai tanda-tanda awal penyakit osteoarthritis, pentingnya deteksi dini, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.
Baca Juga: Nyeri Kepala? Yuk, Atasi Migrain dengan Akupuntur
Apa Itu Penyakit Osteoarthritis?
Osteoarthritis adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tulang rawan jaringan fleksibel yang melapisi ujung tulang pada sendi mengalami kerusakan secara bertahap.
Akibatnya, tulang akan bergesekan secara langsung satu sama lain, menyebabkan nyeri, peradangan, dan keterbatasan gerakan.
Selain itu, osteoarthritis juga dapat menimbulkan perubahan struktur tulang, pembentukan taji tulang (osteofit), serta penurunan cairan sendi.
Berbeda dengan jenis radang sendi lainnya seperti rheumatoid arthritis yang bersifat autoimun, osteoarthritis lebih bersifat mekanis dan degeneratif.
Penyakit ini dapat menyerang berbagai sendi, namun paling sering ditemukan pada lutut, pinggul, tangan, dan tulang belakang.
Gejala Awal Osteoarthritis
Mengetahui gejala awal osteoarthritis sangat penting agar penderita dapat segera mencari pertolongan medis.
Beberapa tanda awal berikut ini sering kali muncul secara bertahap dan cenderung diabaikan:
1. Nyeri Sendi yang Muncul Saat Beraktivitas
Rasa sakit biasanya akan berkurang saat istirahat, namun akan kembali muncul jika sendi digunakan kembali. Nyeri ini bersifat mekanis dan semakin parah seiring bertambahnya aktivitas.
2. Kekakuan pada Pagi Hari
Kekakuan ini biasanya berlangsung kurang dari 30 menit. Meskipun terkesan ringan, gejala ini merupakan indikasi penting dari proses degenerasi sendi yang sedang berlangsung.
3. Pembengkakan Ringan di Sekitar Sendi
Peradangan ringan akibat gesekan tulang yang tidak lagi dilindungi oleh tulang rawan dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa hangat di sekitar sendi. Walaupun tidak selalu parah, pembengkakan ini menunjukkan adanya respons inflamasi lokal.
4. Bunyi “Kresek” Saat Menggerakkan Sendi
Gejala lain yang sering muncul adalah sensasi gesekan atau bunyi “kresek” (crepitus) ketika sendi digerakkan. Hal ini disebabkan oleh permukaan tulang yang mulai bergesekan akibat menipisnya lapisan tulang rawan.
5. Penurunan Fleksibilitas dan Rentang Gerak
Seiring berjalannya waktu, penderita akan mulai mengalami penurunan fleksibilitas pada sendi yang terkena. Gerakan menjadi terbatas, dan aktivitas sehari-hari seperti menekuk lutut, mengangkat lengan, atau menggenggam objek menjadi sulit dilakukan.
Baca Juga: 5 Penyebab Nyeri Lutut yang Sering Diabaikan, Padahal Penting!
Faktor Risiko Osteoarthritis
Meskipun osteoarthritis dapat menyerang siapa saja, terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini, antara lain:
- Usia lanjut: Risiko meningkat secara signifikan setelah usia 45 tahun.
- Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko, terutama setelah menopause.
- Berat badan berlebih: Obesitas memberikan tekanan ekstra pada sendi, khususnya lutut dan pinggul.
- Cedera sendi: Riwayat trauma atau cedera sendi dapat mempercepat kerusakan tulang rawan.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan osteoarthritis meningkatkan risiko.
- Pekerjaan fisik berat atau olahraga berintensitas tinggi: Aktivitas yang melibatkan tekanan berulang pada sendi dapat mempercepat keausan.
Pentingnya Deteksi dan Penanganan Dini
Meskipun osteoarthritis belum dapat disembuhkan secara total, penanganan dini terbukti dapat memperlambat progres penyakit, mengurangi gejala, serta mencegah kecacatan jangka panjang.
Diagnosis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis, serta konfirmasi dengan pencitraan seperti rontgen atau MRI.
Penanganan dengan metode tcm, yaitu:
- Akupunktur: Menstimulasi titik energi untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
- Herbal Tiongkok: Ramuan khusus untuk melancarkan sirkulasi dan mengurangi kelembaban penyebab nyeri sendi.
- Tuina (Pijat TCM): Meredakan kekakuan dan meningkatkan fleksibilitas sendi.
- Moksibusi: Pemanasan titik tubuh untuk mengusir dingin dan meningkatkan aliran energi.
Baca Juga: 5 Penyebab Nyeri Somatik yang Sering Terjadi
Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao
Klinik Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.
Di Klinik Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.
Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.
Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!