Tulang Lutut Bergeser Saat Olahraga? Waspadai Risiko Ini

By Published On: Juli 15th, 2025
Tulang Lutut Bergeser Saat Olahraga? Waspadai Risiko Ini

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Cedera pada lutut sering kali terjadi dalam aktivitas fisik, baik dalam olahraga rekreasional maupun kompetitif.

Salah satu cedera yang paling umum namun kerap diabaikan adalah tulang lutut bergeser, atau secara medis terkenal sebagai dislokasi patela.

Kondisi ini terjadi ketika tulang tempurung lutut (patela) keluar dari posisi normalnya pada alur tulang paha (femur) akibat gerakan yang tiba-tiba atau benturan keras.

Banyak individu yang mengalami cedera ini menganggapnya ringan dan hanya membutuhkan istirahat singkat.

Namun, pada kenyataannya, tulang lutut bergeser bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius pada struktur penopang sendi lutut.

Artikel ini akan membahas enam risiko utama yang patut diwaspadai jika tulang lutut bergeser saat berolahraga.

Baca Juga: Obat Nyeri Sendi Lutut Alami: TCM yang Terbukti Efektif

1. Kerusakan Ligamen

Ligamen merupakan jaringan ikat kuat yang menjaga kestabilan sendi, termasuk sendi lutut.

Saat tulang lutut bergeser, salah satu ligamen yang paling sering terkena dampaknya adalah Medial Patellofemoral Ligament (MPFL), yaitu ligamen yang menghubungkan patela dengan tulang paha bagian dalam.

Gerakan mendadak yang menyebabkan tulang lutut keluar dari alurnya dapat merobek ligamen ini, baik sebagian maupun seluruhnya.

Kerusakan pada ligamen ini akan menurunkan kemampuan sendi untuk menjaga posisi patela, sehingga meningkatkan risiko dislokasi ulang.

2. Fraktur Tulang

Selain ligamen, struktur tulang pada area sekitar lutut juga berisiko mengalami kerusakan. Ketika tulang lutut bergeser secara paksa, tulang rawan atau tulang keras pada area patela dan bagian bawah tulang paha (trochlear groove) bisa mengalami retakan (fraktur).

Kondisi ini bisa kecil (mikrofraktur) hingga besar dan terkadang sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan radiologis seperti X-ray atau MRI.

Fraktur yang tidak tertangani dengan benar dapat menyebabkan pembentukan jaringan tulang yang tidak normal, nyeri menetap, hingga deformitas sendi.

Dalam beberapa kasus, potongan tulang kecil bisa terlepas dan masuk ke dalam rongga sendi, menyebabkan nyeri saat bergerak dan bahkan mengunci lutut.

Baca Juga: Obat Nyeri Sendi dan Tulang Versi TCM, Simak!

3. Kerusakan Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan merupakan jaringan lunak yang melapisi permukaan sendi dan berfungsi sebagai bantalan alami, mengurangi gesekan dan menyerap tekanan saat bergerak.

Ketika tulang lutut bergeser, bagian tulang rawan yang melapisi patela dan alur femur dapat mengalami kerusakan akibat gesekan atau benturan langsung.

Kerusakan ini tidak dapat sembuh secara sempurna karena tulang rawan memiliki kemampuan regenerasi yang sangat terbatas.

Jika tidak mendapatkan penanganan segera, kondisi ini bisa mempercepat proses degeneratif yang terkenal sebagai osteoartritis.

Gejala yang umum terjadi adalah nyeri kronis, kekakuan sendi, dan keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga atau berjalan jauh.

4. Ketidakstabilan Sendi Lutut Jangka Panjang

Tulang lutut yang sudah pernah bergeser memiliki kecenderungan untuk mengalami dislokasi ulang, terutama jika struktur penyangga seperti ligamen dan otot tidak pulih sepenuhnya.

Hal ini menyebabkan sendi lutut menjadi tidak stabil dan sulit diprediksi. Penderita akan merasakan sensasi “kendur”, “longgar”, atau “akan copot” saat lutut digerakkan, terutama dalam aktivitas yang melibatkan rotasi atau tekanan pada lutut.

Ketidakstabilan kronis ini tidak hanya membatasi kemampuan fisik, tetapi juga mempengaruhi kepercayaan diri saat bergerak.

Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan pembebanan tidak merata pada sendi, memperparah kerusakan tulang rawan, dan meningkatkan risiko osteoartritis.

Baca Juga: Penyebab Nyeri Lutut Berkepanjangan pada Usia Muda dan Lansia

5. Peradangan dan Pembengkakan Kronis

Tulang lutut yang bergeser memicu reaksi inflamasi dalam sendi. Sebagai respons terhadap cedera, tubuh memproduksi cairan sinovial dalam jumlah berlebihan, yang menyebabkan pembengkakan dan rasa panas pada area sekitar lutut.

Jika peradangan ini tidak mereda dalam waktu singkat, kondisi bisa berkembang menjadi sinovitis kronis, yaitu peradangan jangka panjang pada lapisan dalam sendi (sinovium).

Gejala sinovitis termasuk pembengkakan berulang, nyeri yang terus-menerus, dan gerakan sendi yang terbatas.

Dalam beberapa kasus, penumpukan cairan harus dikurangi melalui tindakan medis seperti aspirasi sendi (penyedotan cairan) atau pemberian injeksi anti-inflamasi.

Jika dibiarkan, peradangan kronis ini dapat merusak jaringan sendi dan menurunkan kualitas hidup secara signifikan.

6. Risiko Operasi Jika Cedera Parah atau Berulang

Jika tulang lutut bergeser lebih dari satu kali, atau jika terjadi dislokasi parah yang menyebabkan kerusakan luas pada struktur ligamen, tulang, atau kartilago, maka penanganan konservatif seperti fisioterapi mungkin tidak lagi memadai.

Dalam situasi ini, operasi ortopedi menjadi pilihan untuk mengembalikan stabilitas sendi.

Beberapa jenis operasi yang umum dilakukan meliputi rekonstruksi ligamen MPFL, osteotomi (pemotongan tulang untuk memperbaiki poros), dan realignment patela.

Meskipun prosedur ini umumnya berhasil memperbaiki fungsi lutut, proses pemulihannya memakan waktu panjang dan memerlukan fisioterapi intensif.

Selain itu, risiko pasca operasi seperti infeksi, kekakuan sendi, dan pembentukan jaringan parut harus diperhitungkan dengan cermat oleh pasien dan tenaga medis.

Pencegahan dan Penanganan Awal

Langkah preventif sangat penting untuk mencegah tulang lutut bergeser. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  • Melakukan pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga.
  • Menguatkan otot paha dan betis, terutama otot quadriceps dan hamstring.
  • Menghindari gerakan ekstrem atau teknik olahraga yang salah.
  • Menggunakan pelindung lutut (knee brace) saat berolahraga, terutama jika memiliki riwayat cedera lutut.

Baca Juga: 5 Penyebab Nyeri Lutut yang Sering Diabaikan, Padahal Penting!

Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao

Klinik Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.

Di Klinik Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.

Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.

Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!

Artikel Terbaru